Kita pernah membahas If Clause Type 1 (satu) yang merupakan bentuk kalimat pengandaian bentuk pertama dan menjadi dasar dalam memahami struktur Conditional Sentence Type II ini.
"Hal Terpenting yang harus kita ingat bahwa Conditional Sentence Type II adalah Bentuk Pengandaian yang sebenarnya. Artinya, kalimat-kalimat bahasa inggris yang didalamnya mengandung Conditional Sentence Type II semuanya berbentuk "Pengandaian" sehingga kejadian atau tindakan yang diungkapkan dalam kalimat tersebut 100% tidak sama sekali terjadi alias "hanya ber-andai-andai".
Misalnya:
Andai saja rumahnya tidak terbakar.
(faktanya: terbakar=ya)
Seandainya dia tidak masuk ke rumah itu ............
(faktanya: masuk=ya).
Contoh diatas menggambarkan bagaimana kalimat ber-pola conditional sentence type II ini digunakan. Disini dapat kita lihat bahwa faktanya 100% berbalik dari kenyataan.
Dalam grammar bahasa inggris, conditional sentence type II memiliki 2 jenis:
Melihat bahasan diatas, bila kita perhatikan, pola kalimat conditional sentence type II ini juga dibangun dari 2 jenis kalimat:
Contoh:
She would call me tonight If I gave her flower.
(Dia akan menelponku malam ini, jika saja saya memberinya bunga)
Bila kita pisah akan ditemukan 2 tenses yang berbeda:
a) Past Future Tense
She would call me tonight
dan,
b) Simple Past Tense
I gave her flower.
Kedua jenis conditional sentence type II diatas sama-sama digunakan untuk mengungkapkan nihilnya suatu kenyataan dimasa lampau dan sekarang.
Bahasan Inti: Conditional Sentence Type II
"Hal Terpenting yang harus kita ingat bahwa Conditional Sentence Type II adalah Bentuk Pengandaian yang sebenarnya. Artinya, kalimat-kalimat bahasa inggris yang didalamnya mengandung Conditional Sentence Type II semuanya berbentuk "Pengandaian" sehingga kejadian atau tindakan yang diungkapkan dalam kalimat tersebut 100% tidak sama sekali terjadi alias "hanya ber-andai-andai".
Misalnya:
Andai saja rumahnya tidak terbakar.
(faktanya: terbakar=ya)
Seandainya dia tidak masuk ke rumah itu ............
(faktanya: masuk=ya).
Contoh diatas menggambarkan bagaimana kalimat ber-pola conditional sentence type II ini digunakan. Disini dapat kita lihat bahwa faktanya 100% berbalik dari kenyataan.
Dalam grammar bahasa inggris, conditional sentence type II memiliki 2 jenis:
Conditional Sentence Type II bentuk Umum
Pola kalimatnya sbb:
If + Subject + Past Verb, Subject + Would + Present Verb
Contoh:
If I arrived early, He would pick me up.
(Seandainya saja saya tiba lebih awal, dia (pasti) akan menjemput saya).Conditional Sentence Type II bentuk Khusus
Dikatakan sebagai Conditional Sentence Type II bentuk khusus oleh karena digunakannya BE bentuk past atau be-past yang berbeda dari kebiasaan.
Pada pola kalimat simple past tense bentuk Nominal, kita akan menggunakan Be /was/ untuk subject: I, she, he, it atau padanannya. Sedangkan Be /were/ khusus untuk subject: You, we, they atau padanannya. Dengan kata lain, itulah penggunaan yang benar didalam pola kalimat simple past tense.
Akan tetapi, pada Conditional Sentence Type II ini, kita akan menggunakan Be /were/ pada subject: "I". Sehingga, polanya akan nampak sebagai berikut:
If + Subject + WERE + Complement, Subject + Would + Present Verb
Contoh:
If I were a flower, you would be a bee.
(Andai aku bunga, engkaulah yang menjadi kumbangnya).
Melihat bahasan diatas, bila kita perhatikan, pola kalimat conditional sentence type II ini juga dibangun dari 2 jenis kalimat:
1. Kalimat Simple Past Tense (Baik bentuk nominal maupun verbal).
2. Kalimat Past Future Tense (Baik bentuk nominal maupun verbal).
Contoh:
She would call me tonight If I gave her flower.
(Dia akan menelponku malam ini, jika saja saya memberinya bunga)
Bila kita pisah akan ditemukan 2 tenses yang berbeda:
a) Past Future Tense
She would call me tonight
dan,
b) Simple Past Tense
I gave her flower.
Kedua jenis conditional sentence type II diatas sama-sama digunakan untuk mengungkapkan nihilnya suatu kenyataan dimasa lampau dan sekarang.
إرسال تعليق