Tidur terbagi menjadi beberapa fase yang berulang dan membentuk sebuah siklus selama kita tidur.
Dimulai dengan transisi yang terjadi dari terjaga menjadi tertidur, dari tidur lelap hingga mimpi, semuanya memegang pengaruh penting terhadap tubuh dan pikiran. Berikut ulasan mengenai siklus dan tahapan yang terjadi ketika kita tidur.
Fase Tidur: Non-REM
Non-Rapid Eye Movement terbagi menjadi 4 tahap; N1 – N4, yang masing-masing tahapanya lebih dalam dari yang lainnya.
Fase Tidur: REM
Fase REM biasanya terjadi 70 – 90 menit setelah kita tertidur. Fase tidur ini lebih dalam dari NREM. Selama fase REM ini, biasanya mata bergerak-gerak/berkedut (itulah mengapa fase ini disebut rapid eye movement) dan napas menjadi lebih tidak teratur, aktifitas otak dan ritme detak jantung juga meningkat.
Umumnya mimpi terjadi saat fase tidur REM dimana otak akan 'melumpuhkan' otot-otot tubuh kita, khususnya pada bagian tangan dan kaki, sehingga kita tidak ikut bergerak saat bermimpi.
Siklus Non-REM dan REM dalam Tidur
Selama tidur, seseorang biasanya melewati setidaknya 3 tahapan dalam NREM sebelum masuk ke fase REM. Siklus atau perputaran antara dua fase ini akan terus berulang selama tidur, yang masing-masingya membutuhkan waktu antara 1 – 2 jam. Dan siklus ini dapat berulang sekitar 3 hingga 4 kali dalam satu malam.
source : webkesehatan.com
Dimulai dengan transisi yang terjadi dari terjaga menjadi tertidur, dari tidur lelap hingga mimpi, semuanya memegang pengaruh penting terhadap tubuh dan pikiran. Berikut ulasan mengenai siklus dan tahapan yang terjadi ketika kita tidur.
Fase Tidur: Non-REM
Non-Rapid Eye Movement terbagi menjadi 4 tahap; N1 – N4, yang masing-masing tahapanya lebih dalam dari yang lainnya.
- N1 – fase ini terjadi saat kita mulai tertidur dan berlangsung dalam waktu yang sangat singkat, sekitar 5 menit. Dalam fase ini, pergerakan mata menjadi sangat lambat di bawah kelopak, aktifitas otot menurun, dan pada tahap ini kita sangat mudah terbangun. Pada fase ini, mungkin sebagian dari kita pernah mengalami suatu sensasi layaknya kita terjatuh, hal ini menyebabkan kontraksi otot secara tiba-tiba atau disebut dengan istilah hypnic myoclonia.
- N2 – fase ini bisa dikatakan sebagai tahap awal saat kita benar-benar tidur, dan berlangsung antara 10-30 menit. Pada tahap ini otot tubuh menjadi sangat rileks, aktifitas otak lebih lambat, gerakan mata perlahan berhenti, detak jantung mulai melambat dan temperatur tubuh semakin menurun.Pada fase ini, kita akan susah terbangun.
- N3 dan N4 – kedua tahap ini merupakan tahap terdalam dari tidur Non-REM. Sangat sulit untuk terbangun pada tahap ini, dan jika terbangun kita akan mengalami disorientasi serta membutuhkan penyesuaian selama beberapa menit. Pada bagian terdalam dari tahap ini, aktifitas otak akan sangat lambat, dan aliran darah lebih banyak diarahkan ke otot, mengisi energi fisik tubuh.
Fase Tidur: REM
Fase REM biasanya terjadi 70 – 90 menit setelah kita tertidur. Fase tidur ini lebih dalam dari NREM. Selama fase REM ini, biasanya mata bergerak-gerak/berkedut (itulah mengapa fase ini disebut rapid eye movement) dan napas menjadi lebih tidak teratur, aktifitas otak dan ritme detak jantung juga meningkat.
Umumnya mimpi terjadi saat fase tidur REM dimana otak akan 'melumpuhkan' otot-otot tubuh kita, khususnya pada bagian tangan dan kaki, sehingga kita tidak ikut bergerak saat bermimpi.
Siklus Non-REM dan REM dalam Tidur
source : webkesehatan.com
إرسال تعليق