Cara Menganalisa Fungsi dan Kedudukan Kata dalam Sebuah Kalimat

Kalimat Bahasa Inggris tersusun berdasarkan aturan/kaidah tata bahasa (grammar) bahasa inggris. Yang jelas, dalam satu untaian kalimat utuh itu, pasti didalamnya ada anggota part of speech. Untuk mengetahui fungsi, status/kedudukan kata dalam sebuah kalimat bahasa inggris itu, wajib memahami dengan benar, minimal, 5 hal mendasar berikut ini:

  1. Kata Benda (Noun)
  2. Kata Kerja (Verb)
  3. Kata Sifat (Adjective)
  4. Kata Keterangan (Adverb)
  5. Determiner

Catatan:
Determiner disini apa yang dimaksudkan oleh Pelg-grammar dalam bahasan determiner (lihat bahasan mengenai hal ini di: determiner dan glossary).

Studi Kasus Kalimat Bahasa Inggris

Untuk memulainya, kita akan mengambil sampel kalimat sebagai berikut:
Contoh:

She have.

Bentuk analisanya sbb:

Analisa Kalimat Dasar

Pertama, identifikasi unsur pembangun kalimat. Bila kita salah mengidentifikasinya maka hasilnya akan salah juga.

She = subject
have = verb

Kedua, menguji unsur yang telah diidentifikasi tersebut dalam bentuk pertanyaan, misalnya:

  1. Apakah benar bahwa /She/ adalah "subject". Jawaban yang paling mungkin misalnya: "ya, /she/ adalah subject dikarenakan: [she] adalah anggota pronoun atau subjective pronoun dan harus diletakkan didepan kata kerja /have/.
  2. Apakah benar bahwa /have/ adalah "kata kerja/verb". Jawaban yang memungkinkan, misalnya: "ya, karena /have/ adalah kata kerja berbentuk lexical yang berarti : "mempunyai/memiliki" serta diletakkan setelah unsur Subjectnya yaitu /she/.

Contoh analisa diatas adalah yang paling sederhana dan  hanya berkutat pada proses identifikasi dan pengujian hasil identifikasi.

Analisa Kalimat Lanjutan

Selanjutnya adalah menentukan dan memutuskan beberapa point berikut ini:
  1. Apakah susunan kata /she have/ sebuah prase atau kalimat?
  2. Apa pola kalimat yang digunakan; verbal atau nominal?
  3. Apa tenses yang digunakan?
Bila telah selesai dengan 3 pertanyaan diatas, maka terakhir adalah:
Apakah kalimat /she have/ itu benar menurut 3 pertanyaan tadi???

Misalnya saja, jawaban yang memungkinkan adalah sebagai berikut:
a) Ya, /she have/ adalah sebuah kalimat: karena terdiri atas unsur: 1 buah subject berupa /she/ dan 1 buah verb berupa /have/
b) Pola kalimat yang sedang digunakan adalah kalimat positive verbal. Karena tidak ada unsur BE sebagai verb-nya.
c) Tenses yang digunakan dan paling memungkinkan (bila bentuk kalimatnya hanya seperti contoh tersebut) adalah: simple present tense.

Jawaban terakhir atas pertanyaan terakhir diatas adalah, misalnya:
Kalimat itu salah - karena menggunakan verb /have/ yang seharusnya adalah /has/, dimana;
have, untuk subject: I, you, we, they atau padanannya, dan
- has, untuk subject: she, he, it, atau padanannya.


Dengan demikian, kasus tersebut menjadi tuntas dan bila ingin ditindaklanjuti lebih mendalam lagi sebenarnya dapat pula dengan menanyakan hal-hal mendasar - semisal: kenapa disebut kalimat verbal?, kenapa positive? bisa saja kalimat itu simple past, bukan? dsb dsb.

Dalam rangka menganalisa sebuah kasus, entah itu berupa kalimat, prase, klausa atau paragraph sekalipun, seyogyanyalah mengetahui atau menguasai pengetahuan dasar-dasar unsur pembangun kalimat atau kelimat hal tersebut diatas yang telah kami uraikan.

Kenapa Determiner Menjadi Alat Analisa Kalimat?

Seperti yang telah dibahas di halaman berjudul "Mengenal Determiner" diatas, determiner menurut umum dalam bahasan grammar (grammatical) yaitu dapat berupa: kata tunjuk seperti: this, that, those, these atau impersonal "It". Akan tetapi, pada bahasan ini (pelg-grammar), determiner adalah "Penanda" (lihat glossary). Dengan adanya penanda, kita dapat mengidentifikasi unsur pembangun kalimat lebih mudah dan lebih cepat.

Determiner dapat berupa apa saja. Determiner yang pelg-grammar maksudkan adalah, semua kata atau unsur atau apasaja yang dapat menjadi dasar pegangan bagi penganalisa bahwa kalimat ini salah atau benar atau bahkan bukan kalimat, dsb.

Contoh:
They leave us for good.

Kalimat diatas adalah benar (setelah hasil diidentifikasi dan uji identifikasi). Yang menjadi masalah atau munculnya pertanyaan baru adalah:

Apa arti/terjemahan pada kalimat tersebut yang paling masuk akal???

Jawab (kemungkinan 1):
1. Mereka meninggalkan kita dalam rangka kebaikan.
2. Mereka meninggalkan kita selamanya.

Kedua kemungkinan itu didapat dari hasil penemuan atas prase (for good) dari berbagai sumber.
Bila melihat sepotong kalimat diatas, kemungkinan jawaban akan banyak. Akan tetapi, maknanya akan semakin jelas, bila kita melihat kaitannya dengan kalimat sebelum atau sesudahnya dalam sebuah paragraph.

Misalnya:
.............. they leave us for good meal ....... atau,
.............. they leave us for good and would never be back.

Sekarang nyatalah makna yang terkandung dalam kalimat for good diatas. Bila hanya berhenti pada kata /good/ maknanya menjadi "selamanya". Dengan kata lain, phrase "for good" termasuk ungkapan idiomatik/

Lalu, apa kaitannya dengan determiner diatas?

Perhatikan bahwa kata /for/ adalah preposition. Dalam beberapa kasus, /for/ juga dapat berfungsi sebagai conjunction (kata penghubung)

for = preposition
for = conjunction

Dalam contoh diatas, /for/ adalah preposition, karena bila disebut dengan conjunction kita tidak melihat ada unsur subject dan verb setelah preposition /for/.

Bedakan:

(i) I work for you (Saya bekerja untuk anda.), atau (saya bekerja pada anda).
(ii) I work for I need to survive.

Pada contoh (i) for adalah preposition, dimana /you/ berstatus sebagai objective pronoun dalam posisi complement. Berbeda dengan contoh (ii) dimana, setelah /for/ ada subject /I/ dan verb /need/, sehingga maknanya jadi jauh berbeda:

I work for I need to survive. ---> for = conjunction
(Saya bekerja karena saya harus bertahan hidup).

Dengan demikian, /for/ adalah determiner. Sebuah penanda untuk mengetahui kata apa setelah /for/ tersebut. Apakah berupa kata dengan fungsi tertentu, prase atau bahkan satu kalimat utuh. Sehingga keputusan didalam menentukan status, fungsi, kedudukan dan makna sebuah kata tidaklah keliru.



Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post