Kisah ini merupakan kisah nyata berdasarkan kesaksian orang-orang disekitar saya dan berdasarkan apa yang saya lihat dan ketahui yang kemudian saya jadikan sebuah cerita berdasarkan sudut pandang dan cara saya dalam menyikapi kejadian tersebut. Tanpa mengurangi, menambahkan ataupun merubah isinya. Nama, tempat dan kejadian sengaja saya samarkan guna melindungi privasi saya.
Kejadian ini terjadi tepatnya pada tanggal 5 Januari 2015 disuatu tempat di sebuah perkampungan di salah satu kabupaten yang ada di Indonesia. Hari itu, matahari sedang berada di atas kepala. Terlihat dari kejauhan seorang kakek tengah mengayuh sepeda bututnya dari arah timur hendak menuju ke arah barat. Terlihat samar-samar raut mukanya tampak layu dan letih, menggambarkan betapa jauhnya perjalanan yang ia tempuh guna mencapai tujuanya.
Terlihat beberapa meter setelah melalui rumah saya, beliau berhenti sejenak untuk beristirahat disebuah pos kamling yang ada diperkampungan kami, kecil memang, tapi cukup untuk dijadikan sebuah tempat untuk sekedar berteduh ataupun beristirahat sejenak bagi mereka yang tengah berpergian.
Beberapa tetangga sempat bertegur sapa dengan beliau, menanyakan perihal asal dan tujuanya hendak kemana. Kakek tersebut menuturkan bahwa beliau berasal dari sebuah daerah yang jauh dari kampung kami, sekitar belasan kilometer jarak yang baru saja ditempuh oleh beliau, entah berapa kilometer lagi yang dibutuhkan untuk menuju ke tempat tujuanya. Sungguh benar-benar sebuah perjalanan yang sangat melelahkan bagi seorang kakek yang mungkin sudah berusia lebih dari setengah abad.
Disana, di pos kamling, kakek tersebut tampak sedang membersihkan kacamata setelah sebelumnya beliau sempat merapihkan pakaian dan barang yang ia bawa dibelakang sepedanya dengan menggunakan kantong plastik berwarna putih yang kemudian ia simpan berdampingan denganya sebelum akhirnya ia terlelap dalam tidurnya.
Namun, siapa sangka, tidurnya beliau bukan untuk memulihkan tenaga ataupun tidur untuk sementara, beliau telah meninggal dalam keadaan sedang tertidur.
Meninggalnya kakek tersebut diketahui setelah salah seorang warga hendak pulang menuju kerumahnya dan melihat ada hal yang janggal dari kakek tersebut dimana terdapat beberapa lalat yang hinggap ditubuh dan wajah beliau dengan wajahnya yang sudah tampak pucat menandakan bahwa beliau tengah meninggal dan hal tersebut telah dipastikan oleh seorang warga yang kebetulan bekerja di bidang kesehatan.
Sontak kejadian tersebut membuat geger warga sekitar, selang beberapa lama pihak yang berwenang pun datang dan meninjau lokasi kejadian. Banyak warga mempertanyakan "Kemana anak cucunya? kemana saudara-saudaranya? kenapa seorang kakek yang sudah tua melakukan perjalanan yang sangat jauh tanpa adanya bantuan orang lain?"
Setelah keluarga kakek tersebut dihubungi, beberapa lama menunggu, akhirnya keluarga tersebut datang, entah apa kelanjutanya, saya tidak mengetahui dengan pasti. Namun yang pasti, kisah ini tidak bermaksud dan bertujuan untuk menjatuhkan atau memojokan pihak manapun yang terlibat didalamnya, kisah ini sengaja saya tulis agar menjadi bahan renungan bagi kita semua untuk tidak sekalipun melupakan, membiarkan, atau bahkan meninggalkan orang-orang yang kita sayangi seorang diri dalam situasi dan kondisi apapun terlebih orang tua kita! Sesibuk apapun kita, perhatikanlah mereka!
Apa jadinya jika hal yang sama menimpa orang tua anda?
Kejadian ini terjadi tepatnya pada tanggal 5 Januari 2015 disuatu tempat di sebuah perkampungan di salah satu kabupaten yang ada di Indonesia. Hari itu, matahari sedang berada di atas kepala. Terlihat dari kejauhan seorang kakek tengah mengayuh sepeda bututnya dari arah timur hendak menuju ke arah barat. Terlihat samar-samar raut mukanya tampak layu dan letih, menggambarkan betapa jauhnya perjalanan yang ia tempuh guna mencapai tujuanya.
Terlihat beberapa meter setelah melalui rumah saya, beliau berhenti sejenak untuk beristirahat disebuah pos kamling yang ada diperkampungan kami, kecil memang, tapi cukup untuk dijadikan sebuah tempat untuk sekedar berteduh ataupun beristirahat sejenak bagi mereka yang tengah berpergian.
Beberapa tetangga sempat bertegur sapa dengan beliau, menanyakan perihal asal dan tujuanya hendak kemana. Kakek tersebut menuturkan bahwa beliau berasal dari sebuah daerah yang jauh dari kampung kami, sekitar belasan kilometer jarak yang baru saja ditempuh oleh beliau, entah berapa kilometer lagi yang dibutuhkan untuk menuju ke tempat tujuanya. Sungguh benar-benar sebuah perjalanan yang sangat melelahkan bagi seorang kakek yang mungkin sudah berusia lebih dari setengah abad.
Disana, di pos kamling, kakek tersebut tampak sedang membersihkan kacamata setelah sebelumnya beliau sempat merapihkan pakaian dan barang yang ia bawa dibelakang sepedanya dengan menggunakan kantong plastik berwarna putih yang kemudian ia simpan berdampingan denganya sebelum akhirnya ia terlelap dalam tidurnya.
Namun, siapa sangka, tidurnya beliau bukan untuk memulihkan tenaga ataupun tidur untuk sementara, beliau telah meninggal dalam keadaan sedang tertidur.
Meninggalnya kakek tersebut diketahui setelah salah seorang warga hendak pulang menuju kerumahnya dan melihat ada hal yang janggal dari kakek tersebut dimana terdapat beberapa lalat yang hinggap ditubuh dan wajah beliau dengan wajahnya yang sudah tampak pucat menandakan bahwa beliau tengah meninggal dan hal tersebut telah dipastikan oleh seorang warga yang kebetulan bekerja di bidang kesehatan.
Sontak kejadian tersebut membuat geger warga sekitar, selang beberapa lama pihak yang berwenang pun datang dan meninjau lokasi kejadian. Banyak warga mempertanyakan "Kemana anak cucunya? kemana saudara-saudaranya? kenapa seorang kakek yang sudah tua melakukan perjalanan yang sangat jauh tanpa adanya bantuan orang lain?"
Setelah keluarga kakek tersebut dihubungi, beberapa lama menunggu, akhirnya keluarga tersebut datang, entah apa kelanjutanya, saya tidak mengetahui dengan pasti. Namun yang pasti, kisah ini tidak bermaksud dan bertujuan untuk menjatuhkan atau memojokan pihak manapun yang terlibat didalamnya, kisah ini sengaja saya tulis agar menjadi bahan renungan bagi kita semua untuk tidak sekalipun melupakan, membiarkan, atau bahkan meninggalkan orang-orang yang kita sayangi seorang diri dalam situasi dan kondisi apapun terlebih orang tua kita! Sesibuk apapun kita, perhatikanlah mereka!
Apa jadinya jika hal yang sama menimpa orang tua anda?
Post a Comment